Dalam industri pangan, tidak ada yang lebih penting dari keamanan makanan. Kontaminasi sekecil apa pun bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi konsumen dan merusak reputasi perusahaan. Namun, sering kali perhatian utama terfokus pada bahan baku dan proses pengolahan, sementara elemen vital seperti sistem perpipaan terabaikan. Padahal, pipa yang tidak tepat bisa menjadi sumber kontaminasi terbesar.
Untuk mengupas tuntas isu ini, kami berkesempatan mewawancarai seorang ahli di bidang material dan sanitasi industri, Bapak Budi Santoso, M.Eng. Beliau membagikan wawasannya tentang mengapa pipa stainless steel telah menjadi standar emas di industri ini.
(Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Besi Baja: Meluruskan Kesalahpahaman Umum)
Ancaman Tersembunyi: Bahaya Pipa Non-Stainless Steel dalam Industri Pangan
Kami memulai wawancara dengan pertanyaan mendasar: “Menurut Anda, apa risiko terbesar jika industri pangan masih menggunakan pipa dari material selain stainless steel, seperti plastik atau besi?”
Menurut Bapak Budi, risikonya sangat nyata:
- Pelepasan Zat Kimia: “Beberapa jenis pipa, terutama yang tidak berlabel ‘food grade‘, berpotensi melepaskan zat kimia ke dalam produk makanan, terutama jika ada perubahan suhu atau pH. Ini jelas tidak memenuhi standar keamanan makanan.”
- Korosi dan Pencemaran: “Pipa besi rentan berkarat. Partikel karat ini bisa terlepas dan mencemari produk makanan yang mengalir di dalamnya. Bayangkan produk susu atau jus yang terkontaminasi partikel logam. Itu sangat berbahaya.”
- Sarang Bakteri: “Pipa plastik, terutama yang sudah lama, bisa memiliki goresan atau retakan mikro di permukaannya. Goresan ini menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak (biofilm), yang sulit dibersihkan bahkan dengan proses sanitasi yang ketat. Ini adalah masalah utama bagi sanitasi industri.”
Standar Emas: 3 Alasan Pipa Stainless Steel Wajib Digunakan
Kami lalu bertanya, “Jadi, apa yang membuat pipa stainless steel begitu unggul untuk aplikasi di industri makanan?”
Bapak Budi menjelaskan tiga alasan utama:
- Memungkinkan Sistem CIP (Clean-In-Place): “Pipa stainless steel didesain untuk sistem pembersihan otomatis tanpa perlu dibongkar. Ini sangat efisien dan memastikan proses sanitasi pipa dilakukan secara konsisten dan menyeluruh, sesuai dengan standar food grade yang ketat.”
- Permukaan Non-Pori yang Sangat Higienis: “Permukaan pipa stainless steel sangat halus dan tidak memiliki pori-pori mikroskopis. Bakteri dan kotoran tidak bisa menempel dan bersembunyi. Ini membuat pipa sangat mudah dibersihkan dan disterilkan secara menyeluruh.”
- Ketahanan Terhadap Korosi dan Bahan Kimia: “Pipa stainless steel, terutama seri 316, memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap bahan kimia pembersih (seperti disinfektan) dan zat korosif yang mungkin ada dalam produk makanan (misalnya, asam dalam jus buah). Ini memastikan pipa tetap utuh dan tidak mencemari produk.”
Panduan Praktis: Memilih Pipa Stainless Steel Food Grade yang Tepat
Mengingat pentingnya pemilihan material, kami meminta saran Bapak Budi tentang bagaimana cara memilih pipa yang benar.
“Bagaimana cara memilih pipa stainless steel yang benar-benar ‘food grade‘? Apakah ada seri tertentu yang lebih direkomendasikan?”
Beliau menyarankan beberapa hal:
- Verifikasi Sertifikasi: “Selalu pastikan produk memiliki sertifikasi yang membuktikan bahwa pipa tersebut memang cocok untuk aplikasi industri pangan. Jangan hanya mengandalkan label saja.”
- Pilih Seri 304 atau 316: “Untuk sebagian besar aplikasi, seri 304 sudah sangat memadai. Namun, jika produk yang dialirkan sangat korosif (misalnya produk yang mengandung kadar garam tinggi), atau jika digunakan di lingkungan pesisir, seri 316 yang memiliki kandungan molybdenum adalah pilihan yang lebih baik.”
- Perhatikan Permukaan dan Sambungan: “Pastikan permukaan pipa halus dan bebas goresan. Selain itu, sambungan las harus rapi dan rata untuk mencegah adanya celah yang bisa menjadi sarang bakteri.”
(Baca juga: Panduan Memilih Besi Ulir Beton yang Tepat)
Kesimpulan
Wawancara dengan Bapak Budi Santoso menegaskan bahwa pipa stainless steel bukanlah sekadar investasi material, melainkan investasi strategis untuk menjamin keamanan makanan dan keberlanjutan bisnis. Dengan memilih material yang tepat dan menerapkan praktik sanitasi yang ketat, perusahaan dapat melindungi produk, merek, dan yang paling penting, konsumen mereka. Jangan kompromi dengan sistem perpipaan Anda—karena dalam industri pangan, kebersihan adalah kunci.
Kenalan dengan Utama Sukses Lestari
PT. Utama Sukses Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi besi dan baja yang berlokasi di Banten, Jawa Barat. Perusahaan ini bermula dari Toko Besi Kragilan Utama dan kini telah berkembang sebagai spesialis bahan bangunan, khususnya besi dan baja. Menyediakan berbagai produk besi, termasuk besi beton, kawat bendrat, dan material konstruksi lainnya, seperti WF dan CNP, yang mendukung proyek pembangunan di berbagai sektor.
Sumber:
- Wawancara dengan Budi Santoso, M.Eng., Ahli Material dan Sanitasi Industri (Wawancara fiktif yang terinspirasi dari standar industri)
- Jurnal Makanan & Keamanan: “The Role of Stainless Steel in Food Safety and Hygiene” oleh E. R. Morgan (2020)
- Publikasi Sanitasi Industri: “Sanitary Design for Food Processing Facilities” – American Society of Mechanical Engineers (ASME)